Ini tentang tenaga IT yang kehabisan pekerjaan (bukan kurang kerjaan). Setelah semua selesai, pasti browsing. Tapi FB dah bosen, chatting gak perlu. Yahhh... nge-blog aja
Eunice Newton Foot pada tahun 1856 melakukan sebuah
percobaan sederhana. Dia siapkan 2 toples dan termometer. Satu toples
diisi dengan gas CO2,dan gelas lain diisi denganj udara. Semua tolpes ditutup
rapat. Kemudian ia menjemur dan meneduhkan kembali tolpes-2 tersebut. Yang dia
dapat dari percobaan ini adalah: toples yang berisi gas CO2 menyerap panas
lebih cepat (ketika di jemur) & menyimpan panas tersebut lebih lama (ketika
di teduhkan)
Ilmuwan Swedia Svante Arrenius pernah mengembangkan sebuah teori guna menjelaskan zaman es. Dia menyatakan bahwa perubahan kadar karon dioksida di atmosfer dapat mengubah temperatur bumi melalui fenomena greenhouse effect. Ia menghitung bahwa peningkatan kadar karbon dioksida sebanyak dua kali dari sebelumnya akan meningkatkan temperatur 5 derajat Celcius. Dia berharap peningkaan tersebut berlangsung dalam 3000 tahun, tetapi aktivitas industri justru menjadikannya hanya berlangsung satu abad.
Pada tahun 1920, Milutin Milanković seorang matematikawan, astronom, klimatologis, geofisikawan, dan insinyur sipil dari Serbia mengajukan teori baru tentang orbit bumi yang dikenal dengan siklus Milanković yang menjelaskan
tentang perubahan iklim jangka panjang Bumi yang disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam posisi Bumi terhadap Matahari. Siklus ini dapat menjelaskan terjadinya zaman es pada geologi Bumi pada masa lampau, serta perubahan iklim di Bumi yang dapat terjadi di masa depan.
Guy Stewart Callendar mengembangkan teori yang menghubungkan kenaikan konsentrasi CO2di atmosfer dengan perubahan suhu global. Di tahun 1938, ia menunjukkan kenaikan suhu di daratan sudah meningkat sejak 50 tahun sebelumnya. Teori ini dikenal sebagai efek Callendar
Pada tahun 1950-an terdapat cukup kekhawatiran untuk memulai pemantauan tingkat karbon dioksida di dunia. Charles David Keeling adalah orang pertama dari Scripps Institution of Oceanography di UC San Diego yang memulai penelitian konsentrasi CO2 di atmosfer. Keeling mulai melakukan penelitian CO2 pada bulan Maret 1958 di gunung Mauna Loa di Hawaii. Tempat tersebut dipilih untuk mengambil sampel udara yang jauh dari sumber CO2 seperti kota. Sampel diambil setiap hari dan konsentrasi dihitung menggunakan instrumen yang mengubah absorbansi inframerah pada setiap sampel menjadi konsentrasi CO2 dalam bagian per juta menurut volume (ppmv).
Pada tahun 1970-an, penelitian yang dilakukan oleh Departemen Energi AS menunjukkan bahwa peningkatan industrialisasi akan segera menghasilkan apa yang dikenal sebagai efek rumah kaca;
Efek Rumah Kaca
Atmosfer kita sebagian besar terdiri dari gas nitrogen, oksigen, dan sejumlah kecil gas lainnya, seperti uap air karbon dioksida dan metana. Sebagian besar radiasi dari Matahari melewati gas-gas ini karena gas ini memiliki panjang gelombang pendek. Radiasi tersebut memanaskan tanah dan dipancarkan kembali (albedo) sebagai radiasi gelombang panjang. Molekul uap air, karbon dioksida, akan melewatkan sebagian besar radiasi gelombang pendek yang melewatinya, namun menyerap radiasi gelombang panjang yang dipantulkan bumi. Ini menyebabkan mereka bergetar (vibrasi) dan tentu saja getaran ini menyebabkan panas, yang dipancarkan ke atmosfer.
1978, Exxon merekruit peneliti-2 muda untuk bergabung, dan banyak hasil penelitian yang diperoleh: mesin fax, Exxon nuklir, Exxon solar, baterai
lithium. Salah satu penelitian yang dinanai Exxon dan dijalankan oleh peeliti mereka sediri
adalah: exxon research program to help
assess the greenhouse effect (program penelitian exxon untuk membantu
menilai efek rumah kaca). Harapan peneliti, agar Exxon memahami dan mendapat tempat
di meja perundingan untuk menjadi bagian dari solusi karbon, bukan agar dapat
menyangkal masalah
Brannon report (1957, Exxon) dan Robinson report (1968,
Stanford Research Institute didanai industri minyak) meyatakan pembakaran bahan
bakar fosil berpengaruh pada iklim lobal. Tanggapan pimpinan perusahaan minyak
justru meminta Stanford untuk kembali dan memeriksa pekerjaanya karena tidak
suka akan kesimpulan hasil penelitian. Tak puas, big oil
kemudian mendanai peneliti-2 lain untuk melakukan penelitian yang hasilnya kali ini sesuai keinginan big
oil. Lebih lanjut big oil ini bahkan melakukan lobi-2 politik (sehingga mucul istilah oiligarki)
Film dokumenter diatas menyajikan sejarah ilmu iklim sejak penemuan CO2 (1757) hingga
film inconvenient truth (2006, ini thrillernya). Ringkasnya: iklim global dan bagaimana perubahannya
James Edward Hansen (Columbia University), pada suatu malam di tahun 1853 bermaksud mengamati gerhana bulan, namun pengamatannya terganggu oleh bulan yang tertutup seluruhnya oleh awan debu letusan Gunung Agung yang terbawa atmosfer. Sejak saat itu, Hansen, di dibimbing ilmuwan luar angkasa James Van Allen, menjadi tertarik pada atmosfer planet. Ia membahas planet Venus pada thesisnya, karna sangat ingin mengetahui mengapa suhunya sangat panas.
Tahun 1970an, NASA meluncurkan probe ke Venus, dan didapati suhu permukaan venus adalah 370° C dan bahwa atmosfer venus hampir 100% berisi CO2. Muncul dugaan bahwa efek rumah kaca disebabkan karena tingginya konsentrasi CO2 di planet2 tata surya ini. Ketika NASA ingin meneliti atmosfer, NASA menugaskan Hansen membuat model komputer berdasarkan fisika yang telah dia pelajari.
Hansen menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar tren pemanasan disebabkan oleh
peningkatan CO2, namun tidak cukup untuk menjelaskan perubahan yang diamati.
Namun ketika menambahkan fisika atmosfer bumi (termasuk lautan) serta variasi CO2, dan
letusan gunung berapi, serta sinar matahari, didapatkan penjelasan yang cukup
bagus tentang perubahan suhu.
1980, di Florida, diadakan pertemuan yang melibatkan ilmuwan, ekonom, pakar kebijakan,
dan pakar dari industri.Tujuannya adalah memberikan rekomendasi kebijakan
kepada Komisi Nasional Kualitas Udara untuk mencegah terjadinya pemanasan
global. Saat itu, semua orang memiliki pemikiran yang sama dengan sains dan
setuju bahwa ini sekarang adalah masalah politik. Mereka sepakat bahwa
diperlukan semacam perjanjian internasional untuk membatasi akumulasi CO2 di
atmosfer, Henry Shaw, perwakilan dari Exxon, menyarankan masa
transisi akan diperlukan ketika dunia secara bertahap menghentikan pembakaran
bahan bakar fosil dan mulai menggunakan energi terbarukan.
Dalam perkembangannya, petinggi big oil justru menyangkal tuduhan bahwa CO2 adalah penyebab emisi karbon dan pemanasan global. Salah satuya adalah Lee Raymond (CEO Exxon) yang pada tahun 1996 mengutip hasil penelitian James Hansen, dengan hanya memfokuskan pada sinar matahari sebagai penyebab pemanasan global. Lobi-2 politik juga dilakukan oleh para petinggi big oil. Ketika kampanye, semua kontestan calon presiden pasti menjanjikan penanganan perubahan iklim, namun setelah terpilih menjadi presiden, tak lama setelah pelantikan kebijakan berubah 180 derajat dan mengesampingkan isyu emisi karbon
Berandai2 tentang peribahan politik karna perubahan
iklim
Film dikelompokkan dalam menu bar. Sepertinya film di host di server mereka sendiri, tidak me-link ke host lain. Tidak ada sub-tittle, pastikan bahasa Inggris kalian mumpuni
Kebanyakan mesin free energi menggunakan magnet sebagai sumber energinya, berikut ini beberapa diantaranya
Kemagnetan
Methernitha Testatica (Paul Baumann)
Digunakan secara eksklusif oleh komunitas Methernitha di
Leiden, Swiss, karena mereka menyadari bahwa dunia belum siap dengan free
energi. Kapasitas 150KW pada 240Volt.
Big Eureka (Joseph Newman)
Membuat mesin yang mampu memutar roda gila 300Kg hanya
dengan baterai yang mampu men-carge baterainya sendiri
N-Machine (Bruce dePalma, 1977)
Diteliti di India oleh Paramahamsa Tiwari (direktur
Perusahaan Listrik Tenaga Nuklir India), yang mampu menghasilkan output 5 kali
input
Permanent Magnet Motor (Howard Johnson)
Dasar teorinya begini
Motor yang mampu berputar kontinyu hanya menggunakan
magnet
Electro Magnetic Motor (Troy Reed)
Troy Reed menciptakan cukup banyak peralatan yang free
energy, paling terkenal adalah mobil listrik yang sumber listriknya dari Electro
Magnetic Motor ciptaanyya.
E.V Gray Motor (Edwin Gray, Over Unity)
Mesin Mobile Elektrik 80 HP menggunakan baterai, dimana
mesin tersebut juga sekaligus men-carge baterai ini
Carousel Motor Generator (David Porter)
Magnetik motor yang diatur oleh mikroprosessor untuk
mengatur RPM
Bedini Motor (John Bedini)
Motor listrik yag mampu berputar kontinyu tanpa listrik, dan
justru mampu menghasilkan istrik
Magnetik Solid State Motor (Floyd “Sparky” Sweet)
Vacuum Triode Amplifier, mampu menyalakan lampu 100watt
Perendev Magnet Motor Inovasi terbaru yang menggunakan magnet neodymium yang disusun sedemikian rupa sehingga motor selalu berputar
Selain yang sudah disebutkan diatas, di Youtube banyak inovasi baru tentang free energy ini, baik yang berhasil maupun yang hoax, pun pula yang hanya mencari jumlah view di youtube
Dianggap free enegy karena bahan bakarnya
Heat Pump (Dennis Lee)
Pompa yang bekerja dengan menarik panas dari lingkungan sekitar
Water Fuel Technology (Staney Mayer)Pelopor mobil berbahan bakar air. Kuncinya adalah membuat alat elektrolisis yang mampu menghasilkan hidrogen dalam jumlah yang cukup untuk menjalankan mensin
Geet Fuel Processor (Paul Pantone)Unit plasma uap yang memecah molekul air mendari hidrogen dan oksigen untuk menjalan mesin. Bahan bakar fosil digunakan hanya pada awal mesin dinyalakan
Water Engine (Daniel Dingle, Pilipina, modifikasi)
Film indonesia dirilis tahun
politik 2019, bisa jadi mendiskreditkan paslon capres waktu itu.
Berisi perusakan lingkungan
di Kalimantan akibat penambangan batubara, dan juga polusi udara oleh
Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Jawa dan Sulawesi yang mengakibatkan
masalah kesehatan bagi warga sekitar PLTU
Sesak (2021)
Satu lagi film produksi Watchdoc
Documentary yang menceritakan bagaimana nasib anak-anak
yang hidup dekat dengan sumber pembangkit energi kotor. Di mana
mereka kehilangan hak ekologis, udara yang dihirup tidak lagi bersih
hingga ancaman penyakit yang ditimbulkannya. Padahal anak-anak ini
nantinya menjadi bagian dari bonus demografi yang selama ini
digadang-gadang oleh pemerintah.
Tenggelam Dalam Diam 2021
Pemanasan global mengakibatkan
kenaikan permukaan air laut dan ini mengakibatkan jutaan penduduk
dataran rendah harus kehilangan tempat tinggalnya. Dampaknya signifikan
terhadap kehidupan sehari-hari, termasuk sektor ekonomi masyarakat.
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua
di dunia, tak luput dari ancaman perubahan iklim. Seting film di
pesisir Jakarta, Bekasi, Pekalongan, Semarang, hingga Gresik.
Carbon Nation (2010)
Penemuan yang optimis (dan
cerdas) mengenai apa yang sudah dilakukan masyarakat, apa yang dapat
dilakukan oleh kita sebagai sebuah bangsa, dan apa yang perlu
dilakukan dunia untuk mencegah (atau setidaknya memperlambat) krisis
iklim yang akan datang, antara lain: energi alternatif (turbin angin,
panel surya), penghematan bahan bakar, bio-fuel, mobil hibrida,
geo-thermal, gedung ramah lingkungan, sisa panas pabrik,
recycle-kulkas, Saran: stop pembakaran hutan, eko-tourism,
Can hydrogen help the world reach
net zero (2010)
Tantangan terbesar umat
manusia adalah keinginan untuk mencapai emisi nol karbon. Film ini
mengeksplorasi bagaimana hidrogen – unsur paling ringan dan paling
melimpah di alam semesta – dapat memainkan peran penting. Dari Spanyol
bagian selatan hingga Laplandia Swedia, bertemu dengan mereka yang
berada di garis depan dalam industri yang berkembang ini – semuanya
mencari bagian dari miliaran dolar yang bisa dihasilkan dari ekonomi
hidrogen yang sedang berkembang. Cara2 mendapatkan hidrogen:
elektrolisis (hijau, pink), split gas methan (abu2), split batu bara
(hitam), split fosil fuel (biru). HiiROC, membakar (dengan plasma)
hidrokarbon tanpa oksigen (paten). Aplikasi hidrogen dalam
industri: pabrik baja , transportasi darat & udara
Blind Spot(2008)
Menggambarkan
krisis minyak dan energi yang sedang dihadapi dunia saat ini. Apa pun ukuran
ketidaktahuan, keserakahan, dan angan-angan, kita telah menempatkan
diri kita di persimpangan jalan, yang menawarkan dua jalan dengan
konsekuensi yang mengerikan. Jika kita terus menggunakan bahan bakar fosil,
kita akan menghambat kehidupan di planet ini dan jika tidak, cara
hidup kita akan hancur. Adalah benar bahwa petroleum masih menjadi
umber energi utama penggerak dunia saat ini. Petroleom dibuat 400
juta tahun lalu, namum dihabiskan dalam 200 tahun terakhir.
Dalam 30 tahun terakhir,
emisi CO2 telah meningkat sebesar 60 persen di seluruh dunia. Masalah
paling mendesak yang dihadapi peradaban kita adalah pemanasan global.
Menurut penelitian, jika pada tahun 2100 suhu global telah meningkat
lebih dari 1,5 derajat Celsius dibandingkan dengan suhu yang tercatat
pada tahun 1850, maka dampaknya akan sangat buruk bagi manusia dan
lingkungan, pemanasan global menyebabkan hilangnya gletser,
kekeringan, banjir, tanah mencair. Fakta yang ditemui: green
energi di Norwegia, air laut naik di Pantai Bahagia, liquifikasi di
Swisterland, waduk di Rusia hilang, gletser di Alpen (Swiss), tanah
amblas di Rusia, deforestrasi di Indonesia (minyak sawit), kurang air
di Swiss, banjir di jawa
Saran : diet daging,
penanaman akasia (Kamerun), Geo-tech: menanam co2 ke dasar pantai
Switch On (2020)
Di negara-negara berkembang
di Afrika, Asia, dan Amerika Latin, miliaran orang menderita karena
kekurangan energi yang aman dan dapat diandalkan -- yang berdampak
pada kemampuan melek huruf dan pendidikan, pasokan air dan makanan,
komunikasi, layanan kesehatan, dan perekonomian. Namun para pemimpin,
wirausahawan, dan warga negara yang inspiratif bangkit untuk
memberikan kekuatan kepada rakyatnya.
Pemasangan solar panel di
Kolombia, Bahan bakar kayu di India (sesak nafas), Bendungan Ethiopia,
PLTU batubara di Vietnam, grid listrik di Kenya, LPG, bio-gas di Nepal
Gasland (2010, 2013)
Polusi air tanah di Delaware karna pengeboran gas alam
Before the Flood (2016)
Leonardo
DiCaprio sebagai aktivis lingkungan dan juga duta lingkungan PBB pada
tahun 2014, mengunjungi dan meliput China, India, Indonesia, dll, dan
mendapatkan fakta eksploitasi
alam untuk mendapat energi. Secara lebih detail: es di kutub
utara turun 10 meter, Banjir di Florida (Selatan), Penyangkalan
global warming disponsori perusahaan minyak, Polusi di
China, Biomasa di India, 300 juta belum mendapat aliran listrik, Air laut
meninggi di Palau, Pembakaran hutan di Indonesia utk Sawit, Swedia:
fossil free energi, Paris climate summit (2015)
Pada ujung
film ini, Leonardo DiCaprio sebagai aktivis lingkungan mendapatkan
kesempatan untuk menyuarakan isu lingkungan di forum PBB
Breakthrough in renewale energy - VPRO documentary (2010)
Energi
bersih kini menjadi semakin tidak eksotik dan lebih praktis
dibandingkan sebelumnya berkat upaya beberapa negara utama. Secara
kolektif, mereka sedang mempersiapkan revolusi di seluruh dunia. Film
ini membawa kita ke dalam kantor perusahaan dan jalur produksi di mana
pekerjaan inovatif ini dilakukan, dan mengkaji apa dampaknya bagi masa
depan konsumsi energi di Bumi.
Masalah
utama tentu: biaya. Dahulu kala, investasi pada sumber energi
alternatif ini dianggap sebagai proposisi yang sangat berisiko. Lagi
pula, biaya yang ditanggung konsumen berkali-kali lipat dibandingkan
energi yang menggunakan gas alam dan bahan bakar fosil tradisional
lainnya. Namun, ditemukan fakta bahwa teknologi baru dan belum teruji
selalu dihargai tinggi pada awalnya. Ketika penelitian, inovasi, dan
produksi teknologi ini mulai berkembang dan matang, biayanya akan
turun. Di sinilah industri ini berdiri saat ini.
Kelanjutan Paris
climate summit, desember 2015
Panel surya di
Dubai
Polusi di China,
Beijing. Instalasi panel surya & turbin angin
Belanda: baterai
untuk simpan listrik dari solar panel
Keplauan Canary,
sustainable energi semua, baterai 113 GW
Chasing ice (2012)
Dokumentasi es mencair di Alaska & Greenland
The climate crisis_ Can smart ideas
save the planet
Secara
teoritis, pesawat terbang dapat digunakan untuk mengirimkan partikel.
Namun para ahli memperingatkan bahwa dampaknya terhadap manusia dan
cuaca akan dirasakan di seluruh dunia dan tidak akan pernah bisa
dikendalikan sepenuhnya.
Menangkap co2 di
Islandia, tanam ke daam tanah
Pertanian di
Luxemburg, mengikat co2 lebih cepat
Geomoor: larutkan
co2 ke sedimen laut
Menyerap co2 dengan
ganggang
Biochar untuk
pertanian
Understanding The Science Of
Climate Change | Earth's Survival | Spark
Dibuat
melalui konsultasi dengan IPCC dan ilmuwan iklim terkemuka dunia, film
dokumenter ini menjelaskan berita utama yang dibahas dalam Laporan
Penilaian Kelima pada tahun 2015, dan bagaimana kita mungkin berada di
tengah-tengah momen paling penting dalam sejarah bumi. Ini
menerjemahkan ribuan halaman data ilmiah menjadi sains yang mudah
dicerna dan dipahami, diselingi oleh CGI yang cerdas dan kreatif.
Menampilkan:
es mencair, kelangkaan air di India, hutan Amazon, coral terganggu
oleh co2, Air laut naik di Tuvalu, Penurunan hasil panen di India,
Tambang batubara di Cologne, Jerman. Ganti sustaiable energi
Ice on fire (2019)
Pendataan
kandungan c02 dan metana, dan teknologi untuk mengurangi dan (bio-tek)
menyerapnya ke bumi
How hidden oil pollution puts millions at risk in the Gulf - BBC World Service
Pembakaran metana di sumur gas alam menyebabkan bebagai penyakit pernafasan di masyarakat (timur tengah)
The 11th Hour (2007)
The 11th Hour menekankan fakta bahwa cara hidup kita tidak berkelanjutan bagi
planet ini. Dimulai dengan menampilkan adegan apokaliptik berupa badai
mematikan, banjir, dan kebakaran hutan. Laporan ini kemudian meneliti
bagaimana kita sampai pada kondisi ini, menyoroti ketergantungan kita
pada bahan bakar fosil sebagai penyebab utama, dan menunjukkan
kerusakan ekosistem kita: pemanasan global, erosi tanah, penggundulan
hutan, polusi udara dan air, kepunahan spesies, dan lain-lain.
Film ini lebih dari sekedar menunjukkan permasalahan dan menawarkan solusi
praktis. Kami mendengar dari dua arsitek tentang bagaimana kita dapat
membangun bangunan ‘hijau’ mandiri yang berfungsi menggunakan energi
surya dan mengonsumsi limbahnya sendiri. Rumah baru bisa menggunakan
panel surya untuk penerangan, pemanas dan pendingin. Hal ini
menyerukan kita untuk memulihkan bumi dengan mengubah aktivitas
manusia melalui tanggung jawab sosial dan membentuk kembali teknologi.
Film diakhiri dengan pesan harapan dan seruan untuk bertindak: Belum
terlambat untuk menyelamatkan planet kita, namun waktu hampir habis
dan kita harus bertindak sekarang. Secara keseluruhan, The 11th Hour
adalah wawasan luar biasa mengenai politik, teknologi, konsekuensi
perilaku manusia, keinginan dan metode untuk memperbaiki kekacauan
lingkungan yang diciptakan manusia.
Film yang mengeksplorasi
gerakan lingkungan dan bagaimana gerakan tersebut gagal mengatasi
permasalahan lingkungan seperti perubahan iklim. Salah satu klaimnya
adalah bahwa sumber energi bersih (seperti angin dan matahari), tidak
menghasilkan energi yang cukup untuk menopang kehidupan kita tanpa
bantuan bahan bakar fosil. Klaim lain adalah bahwa beberapa pemimpin
dan organisasi gerakan lingkungan mendukung energi biomassa, yang
tidak berkelanjutan, terbarukan, atau netral karbon. Tujuan film
ini adalah untuk mendorong diskusi tentang dampak kemanusiaan terhadap
lingkungan selain perubahan iklim. Masalah-masalah ini termasuk
kelebihan populasi, kepunahan spesies secara massal yang disebabkan
oleh manusia, dan apakah energi hijau dapat mengatasi masalah-masalah
ini atau tidak.
Bagian ini adalah film
tentang konspirasi seputar perubahan iklim
How Big Oil Conquered the World - Corbett Report Documentary
Sejarah oiligarki: Rockefeler, Pensilvania 1846. Tujuan utama: mengendalikan dunia [minyak, keuangan, kesehatan, pangan, kelahiran, perubahan iklim]
Big Oil v the World 1 - Denial
Exxon membiayai banyak riset: nuklir, solar, lithium... termasuk lingkungan hidup. Mengetahui efek CO2 terhadap pemanasan global, namun mulai 1990an berbalik menyangkal bahwa CO2 bukan penyebab pemanasan global
Big Oil v the World 2 - Doubt
Usaha big oil menanamkan keraguan publik bahwa global warming disebabkan oleh emisi karbon, termasuk mendekati penguasa [oiligarki]
Big Oil v the World 3 - Delay
Perang dingin industri batu-bara vs gas alam. ngeyelnya industri gas alam atas pencemaran lingkungan yg di akibatkannya
Global Warming_ An Inconvenient History
Sejarah ilmu iklim sejak penemuan co2 (1757) hingga film inconvenient truth (2006): iklim dan bagaimana perubahannya
Global Warming_ The Decade We Lost Earth
intrik2 dalam mengaburkan isyu emisi karbon
Global Warming_ The Century We Saved Earth
Berandai2 tentang peribahan politik karna perubahan iklim
Smoke and Fumes
Brannon report (1957, Exxon), Robinson report (1968, Stanford Research Institute didanai industri minyak) bahwa perusaahn minya tahu bahwa pembakaran minyak bumi berpengaruh pada iklim global Big oil tetap menyangkal sebagai terdakwa baik melalui oiligarki maupun melakukan pnelitian "sendiri" (mendanai peneliti)
Film 2007, menyajikan hasil penelitian oleh peneliti yang nampak mandiri. Faktanya, para peneliti ini ternyata dibiayai oleh salah satu big oil, dan hasil penelitian mereka sama seperti yang pernah diungkapkan oleh (mantan) CEO Exxon Lee Raymond pada tahun 1996 bahwa penyebab dari pemanasan global adalah matahari.
Seperti film The Great Global Warming Swindle, Doomsday Called Off juga tidak mengakui bahwa pemanasan global itu disebabkan ulah manusia. Efek rumah kaca lebih disebabkan oleh uap air di stratosfer daripada CO2 yang jumlahnya kurang dari 1% dari kandungan gas di atmosfer
This Will Be My Most Disliked Video On YouTube _ Climate Change
cara mendapat data iklim dunia jutaan tahun yang lalu. tentu dilanjutkan dengan penyangkalan emisi karbon terhadap iklim bumi
List berikut ini berisi film-film yang dibuat oleh youtuber pothole, nampaknya seorang yang mendukung emisi karbon sebagai penyebab pemanasan global. Mengkalim "hanya" menggunakan jurnal-2 yang peer-review dalam analisanya, dan hasilnya memang cukup menarik
Listrik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Pembangkit Listrik Tenaga Uap di dunia masih di dominasi penggunaan bahan bakar fosil, dalam hal ini batu-bara atau gas alam, disamping nukir.
Hingga kini, para ahli sepakat bahwa bahan bakar fosil berpotensi mengubah iklim dunia dengan emisi karbon yang dihasilkannya, yang berakibat pemanasan global. Dunia mulai beralih kepada sumber energi ramah lingkungan dan terbarukan, yang didominasi oleh panel surya (tenaga matahari) dan turbin angin, namun masih perlu waktu cukup lama untuk dapat meninggalkan bahan bakar fosil sepenuhnya. Banyak usaha telah dilakukan untuk mengurangi emisi karbon ini.
Melalui makalah ini, penulis ingin mengajukan proyek modifikasi boiler pembangkit listrik yang selama ini menggunakan bahan bakar fosil, untuk diubah menjadi boiler induksi yang menggunakan listrik untuk memanaskan boiler. Dengan cara ini, akan didapat boiler yang bebas polusi udara.
Adapun keunggulan dan kekurangannya adalah:
Keunggulan
Tidak memerlukan bahan bakar sehingga bebas polusi. Ini karena pemanas induksi akan memanaskan obyek yang dipanaskan secara fisika, tanpa proses kimia (pembakaran, oksidasi).
Kekurangan
Dianggap sebagai free energy yang masih ditolak banyak pihak karena:
Melanggar hukum kekekalan energi (HKE)
Mengganggu bisnis lain (pemasok bahan bakar)
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, penulis mengajukan beberapa pemikiran lain untuk mengatasinya sebagai berikut
Pelanggaran akan HKE, sebenarnya tidak berdampak pada sanksi apapun. Menurut penuis, HKE memiiki kelemahan karena karena menilik sejarah lahirnya HKE adalah dari pengamatan mesin uap oleh Sadi Carnot pada tahun 1824.
Mesin uap menggunakan bahan bakar batu bara, yang tidak mungkin efisiensinya mencapai 100% karena pasti kehilangan energi (hukum 2 thermodinamika) oleh gesekan dan panas yang terbuang. Boiler induksi menggunakan panas dari induksi listrik, yang belum diamati oleh Carnot pada masa itu.
Mengganggu bisnis pemasok bahan bakar, dapat dikompensasi dengan "mengutip" hasil penjualan listrik, misal 1 sen $ per KWH untuk di berikan kepada pemasok bahan bakar selama ini (selama kurun waktu tertentu, hingga tercapai kesetimbangan ekonomi baru). Dengan cara ini maka free energy otomatis gugur.
[edit/tambahan 15 Nop 2023]
Boiler induksi sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misal untuk mendidihkan air untuk diminum, atau menghangatkan air untuk kebutuhan kamar mandi.
Hingga kini, pemanfaatan boiler induksi untuk pengganti ketel uap pada pembangkit listrik belum pernah
dilakukan. Melalui proposal ini, akan diajukan projek untuk memodifikasi pemanas air induksi untuk meng-uap-kan
air hingga menjadi uap superpanas (superheated vapor) untuk memutar turbin PLTU.
Suhu superheated vapor berkisar 540⁰C, pada tekanan 10 hingga 50 bar.
Perpindahan Kalor Konveksi Paksa pada Pipa
Untuk aliran dalam pipa, besarnya perpindahan kalor dapat dinyatakan dengan beda suhu limbak (bulk temperature)
Dari hukum pertama termodinamika, dapat diturunkan persamaan berikut untuk menghitung kesetaraan energi
q = m.Cp(Tb2 - Tb1)
q
= pertukaran energi panas secara konveksi dari dinding ke udara
m
= laju aliran fluida (kg/s)
Cp
= Panas jenis (kj/kg.⁰C)
Tb
= Suhu dikedua ujung pipa (⁰C)
Nilai m (laju aliran fluida) adalah
m = ρ.Um.A
ρ
= Kerapatan (kg/m3)
Um
= Kec. Rata-rata (m/s)
A
= luas permukaan pipa (m2)
Rumusan konveksi paksa erat hubungannya dengan bilangan Reynolds (Re), Prandtl
(Pr), dan Nusselt (Nu). Bilangan Reynolds dapat menggambarkan apakah aliran
tersebut laminar atau turbulen, sedangkan bilangan Prandtl menunjukkan
karakteristik termal fluida, dan bilangan Nusselt menggambarkan karakteristik
proses perpindahan panas. Ketiga bilangan ini membentuk persamaan Nud = C.Redm.Prn dimana C,
m, dan n adalah konstanta yang harus ditentukan dari percobaan.
Bilangan Reynold
Untuk mengetahui apakah alirannya laminar atau turbulen:
μ
= Kekentalan (kg/m.s)
Re ≤ 2300
= Aliran laminar
Re ≥ 2300
= Aliran turbulen
Bilangan Prandtl
Bilangan Prandtl digunakan sebagai perbandingan viskositas kinematik fluida
terhadap difusivitas termal fluida. Viskositas kinematik memberikan informasi
tentang laju difusi momentum dalam fluida dan difusitas termal memberikan
informasi tentang difusi kalor dalam fluida.
v
= viskositas kinematis
μ
= viskositas dinamis
Cp
= kalor jenis pada tekanan kostan
k
= koefisien konduktivitas termal
Bilangan Nusselt
Merupakan bilangan yang digunakan untuk menentukan distribusi suhu permukaan atau plat.
Bilangan Nusselt untuk aliran konveksi paksa pada pipa didefinisikan
oleh[1]
Dittus-Boelter
Nu = 0,023.Re0,8Prn
Re ≥ 105 0.6 ≤ Pr ≤ 160
Untuk fase uap n=0.4 : pemanasan n=0.3 : pendinginan
Dengan menggunakan rumus-rumus konveksi paksa pada pipa diatas, untuk
memanaskan air sebanyak 1000 Kg/jam pada tekanan 1 bar dari 20⁰C, hingga 540⁰C pada 15
bar diperlukan pipa (besi) diameter 1,2 cm bersuhu 900⁰C sepanjang (menggunakan boiler pipa air)
1. Pembentukan uap (1 bar) di 99,606⁰C
@ T.
masuk 20.00 ºC
Density [p] 998.200000 Kg/m³
Kec.Rata2 [Um] 3.543154 m/s
@ Temp. Bulk [Tb] 60.00 ºC
Density [p] 983.100000 Kg/m³
SpecHeat [Cp] 4.179000 j/KgK
Perpindahan kalor [q] 92.409298 W
µb 4.70000E-004 Kg/m.s
@ Temp. Rata 530.00 ºC
Density [p] 0.269960 Kg/m³
Konduktf.thermal [k] 7.03000E-005 W/mºC
Viskositas dyn [µ] 3.00000E-005 N.s/m²
µw 4.78000E-005 Kg/m.s
Reynold 318.836635
Prandtl 0.919502
Faktor gesekan 0.117758
Turbulen, calculate Nusselt number (144)
DittusBoelter, 0.6<Pr<120; 2k5<Re<16e4
Nusselt 2.238739
Koef.pindah kalor [h] 0.015738 W/m².ºC
Panjang Pipa 2347.800368 m
Skupinski, 100<=Re.Pr<=10e4
Nusselt 6.849929
Koef.pindah kalor [h] 0.048155 W/m².ºC
Panjang Pipa 767.323729 m
SebanShimazaki, Re.Pr>=100; L/D>30;
Nusselt 7.353080
Koef.pindah kalor [h] 0.051692 W/m².ºC
Panjang Pipa 714.817794 m
Stromquist, 88<=Re<4000
Nusselt 5.294218
Koef.pindah kalor [h] 0.037218 W/m².ºC
Panjang Pipa 992.802492 m
Lyon49, 0<Pr<=0.1; 10e4<=Re<5e6
Nusselt 9.353080
Koef.pindah kalor [h] 0.065752 W/m².ºC
Panjang Pipa 561.965951 m
Lyon51, 0<Pr<=0.1; 10e4<=Re<5e6
Nusselt 9.691240
Koef.pindah kalor [h] 0.068129 W/m².ºC
Panjang Pipa 542.357106 m
SleicherTribus, 10e4<=Re<5e6
Nusselt 8.759615
Koef.pindah kalor [h] 0.061580 W/m².ºC
Panjang Pipa 600.039242 m
ChenChiou, 10e4<=Re<5e6
Nusselt 7.813872
Koef.pindah kalor [h] 0.054932 W/m².ºC
Panjang Pipa 672.664324 m
LubarskyKaufman, Pr=0.0053; 2.1e3<Re<2.54e5
Nusselt 6.063570
Koef.pindah kalor [h] 0.042627 W/m².ºC
Panjang Pipa 866.834668 m
Ibragimov, 10e4<=Re<5e6
Nusselt 5.909232
Koef.pindah kalor [h] 0.041542 W/m².ºC
Panjang Pipa 889.474710 m
Kirillov, 10e4<=Re<5e6
Nusselt 6.194218
Koef.pindah kalor [h] 0.043545 W/m².ºC
Panjang Pipa 848.551474 m
NotterSleicher, 104<Re<106; 0.1<Pr<104
Nusselt 14.368520
Koef.pindah kalor [h] 0.101011 W/m².ºC
Panjang Pipa 365.807514 m
AzerChao, 104<Re<106; 0.1<Pr<104
Nusselt 11.145775
Koef.pindah kalor [h] 0.078355 W/m².ºC
Panjang Pipa 471.578944 m
2. Uap jenuh (15 bar)
@ T.
masuk 99.61 ºC
Density [p] 0.590340 Kg/m³
Kec.Rata2 [Um] 5991.083974 m/s
@ Temp. Bulk [Tb] 149.00 ºC
Density [p] 0.517243 Kg/m³
SpecHeat [Cp] 1.981873 j/KgK
Perpindahan kalor [q] 59.065115 W
µb 1.36576E-005 Kg/m.s
@ Temp. Rata 574.00 ºC
Density [p] 0.255902 Kg/m³
Konduktf.thermal [k] 7.58452E-005 W/mºC
Viskositas dyn [µ] 3.17600E-005 N.s/m²
µw 4.78000E-005 Kg/m.s
Reynold 482724.129279
Prandtl 0.914887
Faktor gesekan 0.013215
Turbulen, calculate Nusselt number (139)
DittusBoelter, 0.6<Pr<120; 2k5<Re<16e4
Nusselt 782.049171
Koef.pindah kalor [h] 5.931471 W/m².ºC
Panjang Pipa 3.211974 m
Skupinski, 100<=Re.Pr<=10e4
Nusselt 867.087002
Koef.pindah kalor [h] 6.576443 W/m².ºC
Panjang Pipa 2.896966 m
SebanShimazaki, Re.Pr>=100; L/D>30;
Nusselt 825.338794
Koef.pindah kalor [h] 6.259803 W/m².ºC
Panjang Pipa 3.043503 m
Stromquist, 88<=Re<4000
Nusselt 594.243932
Koef.pindah kalor [h] 4.507058 W/m².ºC
Panjang Pipa 4.227088 m
Lyon49, 0<Pr<=0.1; 10e4<=Re<5e6
Nusselt 827.338794
Koef.pindah kalor [h] 6.274972 W/m².ºC
Panjang Pipa 3.036146 m
Lyon51, 0<Pr<=0.1; 10e4<=Re<5e6
Nusselt 952.812784
Koef.pindah kalor [h] 7.226632 W/m².ºC
Panjang Pipa 2.636322 m
SleicherTribus, 10e4<=Re<5e6
Nusselt 1545.462380
Koef.pindah kalor [h] 11.721598 W/m².ºC
Panjang Pipa 1.625353 m
ChenChiou, 10e4<=Re<5e6
Nusselt 1123.085190
Koef.pindah kalor [h] 8.518068 W/m².ºC
Panjang Pipa 2.236626 m
LubarskyKaufman, Pr=0.0053; 2.1e3<Re<2.54e5
Nusselt 113.215695
Koef.pindah kalor [h] 0.858687 W/m².ºC
Panjang Pipa 22.187042 m
Ibragimov, 10e4<=Re<5e6
Nusselt 497.772884
Koef.pindah kalor [h] 3.775371 W/m².ºC
Panjang Pipa 5.046320 m
Kirillov, 10e4<=Re<5e6
Nusselt 595.143932
Koef.pindah kalor [h] 4.513884 W/m².ºC
Panjang Pipa 4.220696 m
NotterSleicher, 104<Re<106; 0.1<Pr<104
Nusselt 270.837356
Koef.pindah kalor [h] 2.054173 W/m².ºC
Panjang Pipa 9.274649 m
AzerChao, 104<Re<106; 0.1<Pr<104
Nusselt 1170.483226
Koef.pindah kalor [h] 8.877559 W/m².ºC
Panjang Pipa 2.146055 m
3. Uap kering / superpanas (15 bar) di 540⁰C
@ T.
masuk 198.29 ºC
Density [p] 7.592400 Kg/m³
Kec.Rata2 [Um] 465.831162 m/s
@ Temp. Bulk [Tb] 369.00 ºC
Density [p] 7.592400 Kg/m³
SpecHeat [Cp] 2.204305 j/KgK
Perpindahan kalor [q] 209.231364 W
µb 1.36576E-005 Kg/m.s
@ Temp. Rata 712.00 ºC
Density [p] 3.312733 Kg/m³
Konduktf.thermal [k] 9.49020E-005 W/mºC
Viskositas dyn [µ] 3.72800E-005 N.s/m²
µw 5.00000E-005 Kg/m.s
Reynold 413941.621743
Prandtl 0.904482
Faktor gesekan 0.013592
Turbulen, calculate Nusselt number (139)
DittusBoelter, 0.6<Pr<120; 2k5<Re<16e4
Nusselt 688.397127
Koef.pindah kalor [h] 6.533026 W/m².ºC
Panjang Pipa 2.983354 m
Skupinski, 100<=Re.Pr<=10e4
Nusselt 757.002159
Koef.pindah kalor [h] 7.184101 W/m².ºC
Panjang Pipa 2.712981 m
SebanShimazaki, Re.Pr>=100; L/D>30;
Nusselt 723.805112
Koef.pindah kalor [h] 6.869055 W/m².ºC
Panjang Pipa 2.837411 m
Stromquist, 88<=Re<4000
Nusselt 521.139681
Koef.pindah kalor [h] 4.945719 W/m².ºC
Panjang Pipa 3.940849 m
Lyon49, 0<Pr<=0.1; 10e4<=Re<5e6
Nusselt 725.805112
Koef.pindah kalor [h] 6.888035 W/m².ºC
Panjang Pipa 2.829592 m
Lyon51, 0<Pr<=0.1; 10e4<=Re<5e6
Nusselt 851.056298
Koef.pindah kalor [h] 8.076694 W/m².ºC
Panjang Pipa 2.413157 m
SleicherTribus, 10e4<=Re<5e6
Nusselt 1336.039966
Koef.pindah kalor [h] 12.679286 W/m².ºC
Panjang Pipa 1.537179 m
ChenChiou, 10e4<=Re<5e6
Nusselt 986.096787
Koef.pindah kalor [h] 9.358255 W/m².ºC
Panjang Pipa 2.082689 m
LubarskyKaufman, Pr=0.0053; 2.1e3<Re<2.54e5
Nusselt 105.977969
Koef.pindah kalor [h] 1.005752 W/m².ºC
Panjang Pipa 19.378863 m
Ibragimov, 10e4<=Re<5e6
Nusselt 440.693624
Koef.pindah kalor [h] 4.182270 W/m².ºC
Panjang Pipa 4.660228 m
Kirillov, 10e4<=Re<5e6
Nusselt 522.039681
Koef.pindah kalor [h] 4.954261 W/m².ºC
Panjang Pipa 3.934054 m
NotterSleicher, 104<Re<106; 0.1<Pr<104
Nusselt 251.616660
Koef.pindah kalor [h] 2.387892 W/m².ºC
Panjang Pipa 8.162149 m
AzerChao, 104<Re<106; 0.1<Pr<104
Nusselt 1037.654417
Koef.pindah kalor [h] 9.847547 W/m².ºC
Panjang Pipa 1.979207 m
Dan dari semua perhitungan menggunakan beberapa angka Nusselt
diatas, jika dijumlahkan maka panjang pipa akhir menjadi
0
DittusBoelter
2353.94 m
1
Skupinski
772.88 m
2
SebanShimazaki
720.65 m
3
Stromquist
1000.90 m
5
Lyon49
567.78 m
6
Lyon51
547.37 m
7
SleicherTribus
603.17 m
8
ChenChio
676.94 m
9
LubarskyKaufman
908.53 m
10
Ibragimov
899.11 m
11
Kirillov
856.64 m
12
NotterSleicher
383.27 m
13
AzerChao
475.67 m
Jadi, secara teoritis, untuk mendapatkan suhu udara 540⁰C dengan tekanan 15 bar dari air 20⁰C 1 bar sebanyak
1000 kg/jam, diperlukan pipa besi pemanas berdiameter 1,2 cm dengan suhu 900⁰C sepanjang 383,27 m (NotterSleicher) hingga 2353,94 m (DittusBoelter). Nilai panjang pipa sesungguhnya dapat
diperoleh melalui percobaan. Jika digunakan lebih dari 1 batang pipa, maka
panjang pipa diatas di bagi dengan jumlah pipa pemanas induksi yang digunakan.
Dalam proyek ini, pipa besi akan dipanaskan menggunakan pemanas
induksi, setelah melihat beberapa video di Youtube bahwa pemanas induksi 1000
Watt mampu memanaskan besi hingga pijar dan diharapkan dapat digunakan sebagai
boiler induksi untuk PLTU. Untuk memanaskan pipa sepanjang 383 meter, digunakan
beberapa pemanas induksi yang dipasang secara seri (berdampingan) sepanjang
pipa.
Pemanas induksi
Pemanas Induksi (Induction Heating) adalah sistem pemanas dengan menggunakan
induksi medan magnet yang dihasilkan dari frekuensi tinggi. Panas muncul karena
pada objek timbul arus Eddy atau arus pusat yang arahnya
melingkar melingkupi medan magnet yang menembus objek[2].
Gambar 1. Ilustrasi Jalur Medan magnet
Cara Kerja Pemanas Induksi
Tegangan bolak-balik dengan frekuensi tinggi dibangkitkan oleh modul daya,
dikirimkan ke kumparan untuk menimbulkan fluks. Besar kecilnya fluks yang di
bangkitkan bergantung pada luas bidang kumparan induksi yang digunakan. Hal ini
dikarenakan pemanas induksi memanfaatkan rugi-rugi yang terjadi pada kumparan
penginduksi. Panas yang dihasilkan pada material sangat bergantung kepada
besarnya arus eddy yang diinduksikan oleh lilitan induktor.
Menurut Lozinski[3], hal yang
dapat menetukan banyaknya arus Eddy pada logam adalah :
Besar medan magnet yang menginduksi Logam
Bahan logam yang digunakan untuk menghasilkan panas. Semakin kecil hambatan jenis logam, semakin baik untuk dijadikan obyek panas logam
Luas permukaan logam, makin luas permukaan logam maka makin banyak arus Eddy pada permukaan logam tersebut
Frekuensi, semakin tinggi frekuensi maka semakin banyak medan magnet yang dihasilkan
Karakteristik pemanas induksi
Mampu memanaskjan obyek dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini dikarenakan kerapatan energinya tinggi
Dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi
Pemanasan dapat dilakukan pada lokasi tertentu
Sistem dapat dibuat bekerja secara otomatis
Secara umum, memiliki efisiensi energi yang tinggi, akan tetapi hal ini bergantung pada karakteristik material yang dipanaskan
Rugi-rugi pemanasan dapat ditekan seminimal mungkin
Keuntungan pemakaian pemanas induksi
Panas dihasilkan secara langsung didalam dinding barrel
Panas dapat diterapkan seragam di seluruh barrel
Operasi elemen dingin, sehingga tidak memiliki batas waktu
Waktu start up cepat
Hemat energi
Rangkaian inverter (oscilator)
berikut ini[4] akan
menghasilkan frekwensi ± 100 kHz dengan daya maksimum yang dibutuhkan 1000
watt. Panas induksi yang dihasilkan dapat membuat besi menjadi pijar. Untuk
mengatur suhu yang dihasilkan, tegangan input dapat diatur dari 10 volt hingga
48 volt (DC 20 Ampere)
1
D1, D2
Diode MUR420
2
DZ1, DZ2
Zener Diode 12V - 1W
3
C1-C6
Capacitors MKP polypropylene 0,33 mF 630 V
4
L1, L2
6 coils of 0.8 mm thick copper, diameter 6 mm (1,26 mH)
5
M1, M2
MOSFETs IRFP260N (Infineon)
6
R1
4,7 kΩ
7
R2, R5
470 Ω
8
R3, R4
10 kΩ
Tata laksana percobaan
Membuat pemanas induksi untuk memanaskan pipa diameter 1,2 cm sepanjang 34,12 meter
Untuk simulasi pemanas induksi, gunakan jet-pump untuk memompa air dengan tekanan 15 bar, inputkan ke pipa pemanas induksi
Ukur suhu udara keluar di ujung keluaran pipa pemanas induksi
Jika diperoleh suhu 540⁰C maka percobaan selanjutnya dapat dilakukan pada turbin pembangkit listrik
Jika diperoleh suhu kurang dari 540⁰C maka ulangi percobaan dengan pipa yang lebih panjang hingga didapat suhu keluaran 540⁰C dan lanjutkan pada turbin pembangkit listrik
Pasang pipa pemanas induksi pada turbin menggantikan boiler. Sesuaikan junction jika perlu
Sesuaikan sensor putaran turbin dengan inverter / oscilator pemanas induksi
Lakukan pengujian pada turbin pembangkit listrik pemanas induksi
Penutup
Ide pada makalah ini menyerempet konsep free energy yang kontroversial. Karenanya, semua usaha untuk merealisasikan ide ini dan/atau menggunakan pada pembangkit listrik sesungguhnya, diharapkan menyampaikan ke dwi.sutadi_at_gmail.com
S. Jayaraj, E. Bubelis, S. Perez-Martin, S. Passerini, C. Gerardi, et al.. IAEA NAPRO Coordinated Research Project : Heat Transfer and Pressure Drop Correlations for Sodium Cooled Systems. ICAPP 2016 - 2016 International Congress on Advances in Nuclear Power Plants, Apr 2016, San Francisco, United States. cea-02442356v2
http://blog4alio.blogspot.com/
Mikhael Grigor’evich Lozinsk’i, Industrial Application of Induction Heater, Oxford, New York, Pergamon Press, 1969