njajal_admob_di_blog

Pages

Thursday, December 28, 2023

Emisi Karbon, Pemanasan Global, Perubahan Iklim

Eunice Newton Foot pada tahun 1856 melakukan sebuah percobaan sederhana. Dia siapkan 2 toples dan termometer. Satu toples diisi dengan gas CO2,dan gelas lain diisi denganj udara. Semua tolpes ditutup rapat. Kemudian ia menjemur dan meneduhkan kembali tolpes-2 tersebut. Yang dia dapat dari percobaan ini adalah: toples yang berisi gas CO2 menyerap panas lebih cepat (ketika di jemur) & menyimpan panas tersebut lebih lama (ketika di teduhkan)

Ilmuwan Swedia Svante Arrenius pernah mengembangkan sebuah teori guna menjelaskan zaman es. Dia menyatakan bahwa perubahan kadar karon dioksida di atmosfer dapat mengubah temperatur bumi melalui fenomena greenhouse effect. Ia menghitung bahwa peningkatan kadar karbon dioksida sebanyak dua kali dari sebelumnya akan meningkatkan temperatur 5 derajat Celcius. Dia berharap peningkaan tersebut berlangsung dalam 3000 tahun, tetapi aktivitas industri justru menjadikannya hanya berlangsung satu abad.

Pada tahun 1920, Milutin Milanković seorang matematikawan, astronom, klimatologis, geofisikawan, dan insinyur sipil dari Serbia mengajukan teori baru tentang orbit bumi yang dikenal dengan siklus Milanković yang menjelaskan tentang perubahan iklim jangka panjang Bumi yang disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam posisi Bumi terhadap Matahari. Siklus ini dapat menjelaskan terjadinya zaman es pada geologi Bumi pada masa lampau, serta perubahan iklim di Bumi yang dapat terjadi di masa depan.

Guy Stewart Callendar mengembangkan teori yang menghubungkan kenaikan konsentrasi CO2di atmosfer dengan perubahan suhu global. Di tahun 1938, ia menunjukkan kenaikan suhu di daratan sudah meningkat sejak 50 tahun sebelumnya. Teori ini dikenal sebagai efek Callendar

Pada tahun 1950-an terdapat cukup kekhawatiran untuk memulai pemantauan tingkat karbon dioksida di dunia. Charles David Keeling adalah orang pertama dari Scripps Institution of Oceanography di UC San Diego yang memulai penelitian konsentrasi CO2 di atmosfer. Keeling mulai melakukan penelitian CO2 pada bulan Maret 1958 di gunung Mauna Loa di Hawaii. Tempat tersebut dipilih untuk mengambil sampel udara yang jauh dari sumber CO2 seperti kota. Sampel diambil setiap hari dan konsentrasi dihitung menggunakan instrumen yang mengubah absorbansi inframerah pada setiap sampel menjadi konsentrasi CO2 dalam bagian per juta menurut volume (ppmv).


 
Pada tahun 1970-an, penelitian yang dilakukan oleh Departemen Energi AS menunjukkan bahwa peningkatan industrialisasi akan segera menghasilkan apa yang dikenal sebagai efek rumah kaca;

Efek Rumah Kaca

Atmosfer kita sebagian besar terdiri dari gas nitrogen, oksigen, dan sejumlah kecil gas lainnya, seperti uap air karbon dioksida dan metana. Sebagian besar radiasi dari Matahari melewati gas-gas ini karena gas ini memiliki panjang gelombang pendek. Radiasi tersebut memanaskan tanah dan dipancarkan kembali (albedo) sebagai radiasi gelombang panjang. Molekul uap air, karbon dioksida, akan melewatkan sebagian besar radiasi gelombang pendek yang melewatinya, namun menyerap radiasi gelombang panjang yang dipantulkan bumi. Ini menyebabkan mereka bergetar (vibrasi) dan tentu saja getaran ini menyebabkan panas, yang dipancarkan ke atmosfer.


1978, Exxon merekruit peneliti-2 muda untuk bergabung, dan banyak hasil penelitian yang diperoleh: mesin fax, Exxon nuklir, Exxon solar, baterai lithium. Salah satu penelitian yang dinanai Exxon dan dijalankan oleh peeliti mereka sediri adalah: exxon research program to help assess the greenhouse effect (program penelitian exxon untuk membantu menilai efek rumah kaca). Harapan peneliti, agar Exxon memahami dan mendapat tempat di meja perundingan untuk menjadi bagian dari solusi karbon, bukan agar dapat menyangkal masalah


Brannon report (1957, Exxon) dan Robinson report (1968, Stanford Research Institute didanai industri minyak) meyatakan pembakaran bahan bakar fosil berpengaruh pada iklim lobal. Tanggapan pimpinan perusahaan minyak justru meminta Stanford untuk kembali dan memeriksa pekerjaanya karena tidak suka akan kesimpulan hasil penelitian. Tak puas, big oil kemudian mendanai peneliti-2 lain untuk melakukan penelitian yang hasilnya kali ini sesuai keinginan big oil. Lebih lanjut big oil ini bahkan melakukan lobi-2 politik (sehingga mucul istilah oiligarki)


Film dokumenter diatas menyajikan sejarah ilmu iklim sejak penemuan CO2 (1757) hingga film inconvenient truth (2006, ini thrillernya). Ringkasnya: iklim global dan bagaimana perubahannya

James Edward Hansen (Columbia University), pada suatu malam di tahun 1853 bermaksud mengamati gerhana bulan, namun pengamatannya terganggu oleh bulan yang tertutup seluruhnya oleh awan debu letusan Gunung Agung yang terbawa atmosfer. Sejak saat itu, Hansen, di dibimbing ilmuwan luar angkasa James Van Allen, menjadi tertarik pada atmosfer planet. Ia membahas planet Venus pada thesisnya, karna sangat ingin mengetahui mengapa suhunya sangat panas.

Tahun 1970an, NASA meluncurkan probe ke Venus, dan didapati suhu permukaan venus adalah 370° C dan bahwa atmosfer venus hampir 100% berisi CO2. Muncul dugaan bahwa efek rumah kaca disebabkan karena tingginya konsentrasi CO2 di planet2 tata surya ini. Ketika NASA ingin meneliti atmosfer, NASA menugaskan Hansen membuat model komputer berdasarkan fisika yang telah dia pelajari. Hansen menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar tren pemanasan disebabkan oleh peningkatan CO2, namun tidak cukup untuk menjelaskan perubahan yang diamati. Namun ketika menambahkan fisika atmosfer bumi (termasuk lautan) serta variasi CO2, dan letusan gunung berapi, serta sinar matahari, didapatkan penjelasan yang cukup bagus tentang perubahan suhu.

1980, di Florida, diadakan pertemuan yang melibatkan ilmuwan, ekonom, pakar kebijakan, dan pakar dari industri.Tujuannya adalah memberikan rekomendasi kebijakan kepada Komisi Nasional Kualitas Udara untuk mencegah terjadinya pemanasan global. Saat itu, semua orang memiliki pemikiran yang sama dengan sains dan setuju bahwa ini sekarang adalah masalah politik. Mereka sepakat bahwa diperlukan semacam perjanjian internasional untuk membatasi akumulasi CO2 di atmosfer, Henry Shaw, perwakilan dari Exxon, menyarankan masa transisi akan diperlukan ketika dunia secara bertahap menghentikan pembakaran bahan bakar fosil dan mulai menggunakan energi terbarukan.


Dalam perkembangannya, petinggi big oil justru menyangkal tuduhan bahwa CO2 adalah penyebab emisi karbon dan pemanasan global. Salah satuya adalah Lee Raymond (CEO Exxon) yang pada tahun 1996 mengutip hasil penelitian James Hansen, dengan hanya memfokuskan pada sinar matahari sebagai penyebab pemanasan global. Lobi-2 politik juga dilakukan oleh para petinggi big oil. Ketika kampanye, semua kontestan calon presiden pasti menjanjikan penanganan perubahan iklim, namun setelah terpilih menjadi presiden, tak lama setelah pelantikan kebijakan berubah 180 derajat dan mengesampingkan isyu emisi karbon


Berandai2 tentang peribahan politik karna perubahan iklim



Wednesday, December 20, 2023

Situs film dokumenter



Thursday, December 7, 2023

Free Energy yang Pernah Dibuat

Kebanyakan mesin free energi menggunakan magnet sebagai sumber energinya, berikut ini beberapa diantaranya

  1. Kemagnetan

    • Methernitha Testatica (Paul Baumann)

      Digunakan secara eksklusif oleh komunitas Methernitha di Leiden, Swiss, karena mereka menyadari bahwa dunia belum siap dengan free energi. Kapasitas 150KW pada 240Volt.

    • Big Eureka (Joseph Newman)

      Membuat mesin yang mampu memutar roda gila 300Kg hanya dengan baterai yang mampu men-carge baterainya sendiri

    • N-Machine (Bruce dePalma, 1977)

      Diteliti di India oleh Paramahamsa Tiwari (direktur Perusahaan Listrik Tenaga Nuklir India), yang mampu menghasilkan output 5 kali input

    • Permanent Magnet Motor (Howard Johnson)

      Dasar teorinya begini


      Motor yang mampu berputar kontinyu hanya menggunakan magnet

    • Electro Magnetic Motor (Troy Reed)


      Troy Reed menciptakan cukup banyak peralatan yang free energy, paling terkenal adalah mobil listrik yang sumber listriknya dari Electro Magnetic Motor ciptaanyya.

    • E.V Gray Motor (Edwin Gray, Over Unity)

      Mesin Mobile Elektrik 80 HP menggunakan baterai, dimana mesin tersebut juga sekaligus men-carge baterai ini

    • Carousel Motor Generator (David Porter)

      Magnetik motor yang diatur oleh mikroprosessor untuk mengatur RPM

    • Bedini Motor (John Bedini)

      Motor listrik yag mampu berputar kontinyu tanpa listrik, dan justru mampu menghasilkan istrik

    • Magnetik Solid State Motor (Floyd “Sparky” Sweet)

      Vacuum Triode Amplifier, mampu menyalakan lampu 100watt

    • Perendev Magnet Motor
      Inovasi terbaru yang menggunakan magnet neodymium yang disusun sedemikian rupa sehingga motor selalu berputar

    Selain yang sudah disebutkan diatas, di Youtube banyak inovasi baru tentang free energy ini, baik yang berhasil maupun yang hoax, pun pula yang hanya mencari jumlah view di youtube

  2. Dianggap free enegy karena bahan bakarnya
    • Heat Pump (Dennis Lee)

      Pompa yang bekerja dengan menarik panas dari lingkungan sekitar

    • Water Fuel Technology (Staney Mayer)
      Pelopor mobil berbahan bakar air. Kuncinya adalah membuat alat elektrolisis yang mampu menghasilkan hidrogen dalam jumlah yang cukup untuk menjalankan mensin


    • Geet Fuel Processor (Paul Pantone)
      Unit plasma uap yang memecah molekul air mendari hidrogen dan oksigen untuk menjalan mesin. Bahan bakar fosil digunakan hanya pada awal mesin dinyalakan

    • Water Engine (Daniel Dingle, Pilipina, modifikasi)


  3. Menangkap Gelombang Radio menjadi Energi


    Baru 1 orang yang berhasil melakukan ini, Maxwell Chikumbutso, Zimbabwe


Tuesday, November 21, 2023

Resensi film dokumenter tentang perubahan iklim

Sexy Killer (2019)

Film indonesia dirilis tahun politik 2019, bisa jadi mendiskreditkan paslon capres waktu itu.
Berisi perusakan lingkungan di Kalimantan akibat penambangan batubara, dan juga polusi udara oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Jawa dan Sulawesi yang mengakibatkan masalah kesehatan bagi warga sekitar PLTU


Sesak (2021)


Satu lagi film produksi Watchdoc Documentary yang menceritakan bagaimana nasib anak-anak yang hidup dekat dengan sumber pembangkit energi kotor. Di mana mereka kehilangan hak ekologis, udara yang dihirup tidak lagi bersih hingga ancaman penyakit yang ditimbulkannya. Padahal anak-anak ini nantinya menjadi bagian dari bonus demografi yang selama ini digadang-gadang oleh pemerintah. 

 

Tenggelam Dalam Diam 2021


Pemanasan global mengakibatkan kenaikan permukaan air laut dan ini mengakibatkan jutaan penduduk dataran rendah harus kehilangan tempat tinggalnya. Dampaknya signifikan terhadap kehidupan sehari-hari, termasuk sektor ekonomi masyarakat. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, tak luput dari ancaman perubahan iklim. Seting film di pesisir Jakarta, Bekasi, Pekalongan, Semarang, hingga Gresik.

Carbon Nation (2010)

Penemuan yang optimis (dan cerdas) mengenai apa yang sudah dilakukan masyarakat, apa yang dapat dilakukan oleh kita sebagai sebuah bangsa, dan apa yang perlu dilakukan dunia untuk mencegah (atau setidaknya memperlambat) krisis iklim yang akan datang, antara lain: energi alternatif (turbin angin, panel surya), penghematan bahan bakar, bio-fuel, mobil hibrida, geo-thermal, gedung ramah lingkungan, sisa panas pabrik, recycle-kulkas,
Saran: stop pembakaran hutan, eko-tourism,

Can hydrogen help the world reach net zero (2010)

Tantangan terbesar umat manusia adalah keinginan untuk mencapai emisi nol karbon. Film ini mengeksplorasi bagaimana hidrogen – unsur paling ringan dan paling melimpah di alam semesta – dapat memainkan peran penting. Dari Spanyol bagian selatan hingga Laplandia Swedia, bertemu dengan mereka yang berada di garis depan dalam industri yang berkembang ini – semuanya mencari bagian dari miliaran dolar yang bisa dihasilkan dari ekonomi hidrogen yang sedang berkembang.
Cara2 mendapatkan hidrogen: elektrolisis (hijau, pink), split gas methan (abu2), split batu bara (hitam), split fosil fuel (biru). HiiROC, membakar (dengan plasma) hidrokarbon tanpa oksigen (paten).
Aplikasi hidrogen dalam industri: pabrik baja , transportasi darat & udara

Blind Spot(2008)


Menggambarkan krisis minyak dan energi yang sedang dihadapi dunia saat ini. Apa pun ukuran ketidaktahuan, keserakahan, dan angan-angan, kita telah menempatkan diri kita di persimpangan jalan, yang menawarkan dua jalan dengan konsekuensi yang mengerikan. Jika kita terus menggunakan bahan bakar fosil, kita akan menghambat kehidupan di planet ini dan jika tidak, cara hidup kita akan hancur. Adalah benar bahwa petroleum masih menjadi umber energi utama penggerak dunia saat ini. Petroleom dibuat 400 juta tahun lalu, namum dihabiskan dalam 200 tahun terakhir. 

 

Climate change - Averting catastrophe DW Documentary (2023)


Dalam 30 tahun terakhir, emisi CO2 telah meningkat sebesar 60 persen di seluruh dunia. Masalah paling mendesak yang dihadapi peradaban kita adalah pemanasan global. Menurut penelitian, jika pada tahun 2100 suhu global telah meningkat lebih dari 1,5 derajat Celsius dibandingkan dengan suhu yang tercatat pada tahun 1850, maka dampaknya akan sangat buruk bagi manusia dan lingkungan, pemanasan global menyebabkan hilangnya gletser, kekeringan, banjir, tanah mencair.
Fakta yang ditemui: green energi di Norwegia, air laut naik di Pantai Bahagia, liquifikasi di Swisterland, waduk di Rusia hilang, gletser di Alpen (Swiss), tanah amblas di Rusia, deforestrasi di Indonesia (minyak sawit), kurang air di Swiss, banjir di jawa
Saran : diet daging, penanaman akasia (Kamerun), Geo-tech: menanam co2 ke dasar pantai


Switch On (2020)

Di negara-negara berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Latin, miliaran orang menderita karena kekurangan energi yang aman dan dapat diandalkan -- yang berdampak pada kemampuan melek huruf dan pendidikan, pasokan air dan makanan, komunikasi, layanan kesehatan, dan perekonomian. Namun para pemimpin, wirausahawan, dan warga negara yang inspiratif bangkit untuk memberikan kekuatan kepada rakyatnya.

Pemasangan solar panel di Kolombia, Bahan bakar kayu di India (sesak nafas), Bendungan Ethiopia, PLTU batubara di Vietnam, grid listrik di Kenya, LPG, bio-gas di Nepal

 

Gasland (2010, 2013)


Polusi air tanah di Delaware karna pengeboran gas alam

 

Before the Flood (2016)

Leonardo DiCaprio sebagai aktivis lingkungan dan juga duta lingkungan PBB pada tahun 2014, mengunjungi dan meliput China, India, Indonesia, dll, dan mendapatkan fakta eksploitasi alam untuk mendapat energi. Secara lebih detail: es di kutub utara turun 10 meter, Banjir di Florida (Selatan), Penyangkalan global warming disponsori perusahaan minyak, Polusi di China, Biomasa di India, 300 juta belum mendapat aliran listrik, Air laut meninggi di Palau, Pembakaran hutan di Indonesia utk Sawit, Swedia: fossil free energi, Paris climate summit (2015)
Pada ujung film ini, Leonardo DiCaprio sebagai aktivis lingkungan mendapatkan kesempatan untuk menyuarakan isu lingkungan di forum PBB

 

Breakthrough in renewale energy - VPRO documentary (2010)


Energi bersih kini menjadi semakin tidak eksotik dan lebih praktis dibandingkan sebelumnya berkat upaya beberapa negara utama. Secara kolektif, mereka sedang mempersiapkan revolusi di seluruh dunia. Film ini membawa kita ke dalam kantor perusahaan dan jalur produksi di mana pekerjaan inovatif ini dilakukan, dan mengkaji apa dampaknya bagi masa depan konsumsi energi di Bumi.

Masalah utama tentu: biaya. Dahulu kala, investasi pada sumber energi alternatif ini dianggap sebagai proposisi yang sangat berisiko. Lagi pula, biaya yang ditanggung konsumen berkali-kali lipat dibandingkan energi yang menggunakan gas alam dan bahan bakar fosil tradisional lainnya. Namun, ditemukan fakta bahwa teknologi baru dan belum teruji selalu dihargai tinggi pada awalnya. Ketika penelitian, inovasi, dan produksi teknologi ini mulai berkembang dan matang, biayanya akan turun. Di sinilah industri ini berdiri saat ini.

  • Kelanjutan Paris climate summit, desember 2015
  • Panel surya di Dubai
  • Polusi di China, Beijing. Instalasi panel surya & turbin angin
  • Belanda: baterai untuk simpan listrik dari solar panel
  • Keplauan Canary, sustainable energi semua, baterai 113 GW

 

Chasing ice (2012)


Dokumentasi es mencair di Alaska & Greenland 

 

The climate crisis_ Can smart ideas save the planet


Secara teoritis, pesawat terbang dapat digunakan untuk mengirimkan partikel. Namun para ahli memperingatkan bahwa dampaknya terhadap manusia dan cuaca akan dirasakan di seluruh dunia dan tidak akan pernah bisa dikendalikan sepenuhnya.
  • Menangkap co2 di Islandia, tanam ke daam tanah
  • Pertanian di Luxemburg, mengikat co2 lebih cepat
  • Geomoor: larutkan co2 ke sedimen laut
  • Menyerap co2 dengan ganggang
  • Biochar untuk pertanian

 

Understanding The Science Of Climate Change | Earth's Survival | Spark

Dibuat melalui konsultasi dengan IPCC dan ilmuwan iklim terkemuka dunia, film dokumenter ini menjelaskan berita utama yang dibahas dalam Laporan Penilaian Kelima pada tahun 2015, dan bagaimana kita mungkin berada di tengah-tengah momen paling penting dalam sejarah bumi. Ini menerjemahkan ribuan halaman data ilmiah menjadi sains yang mudah dicerna dan dipahami, diselingi oleh CGI yang cerdas dan kreatif.
Menampilkan: es mencair, kelangkaan air di India, hutan Amazon, coral terganggu oleh co2, Air laut naik di Tuvalu, Penurunan hasil panen di India, Tambang batubara di Cologne, Jerman. Ganti sustaiable energi 

 

Ice on fire (2019)


Pendataan kandungan c02 dan metana, dan teknologi untuk mengurangi dan (bio-tek) menyerapnya ke bumi 

 

How hidden oil pollution puts millions at risk in the Gulf - BBC World Service
 


Pembakaran metana di sumur gas alam menyebabkan bebagai penyakit pernafasan di masyarakat (timur tengah)
 

 The 11th Hour (2007)

The 11th Hour menekankan fakta bahwa cara hidup kita tidak berkelanjutan bagi planet ini. Dimulai dengan menampilkan adegan apokaliptik berupa badai mematikan, banjir, dan kebakaran hutan. Laporan ini kemudian meneliti bagaimana kita sampai pada kondisi ini, menyoroti ketergantungan kita pada bahan bakar fosil sebagai penyebab utama, dan menunjukkan kerusakan ekosistem kita: pemanasan global, erosi tanah, penggundulan hutan, polusi udara dan air, kepunahan spesies, dan lain-lain.

Film ini lebih dari sekedar menunjukkan permasalahan dan menawarkan solusi praktis. Kami mendengar dari dua arsitek tentang bagaimana kita dapat membangun bangunan ‘hijau’ mandiri yang berfungsi menggunakan energi surya dan mengonsumsi limbahnya sendiri. Rumah baru bisa menggunakan panel surya untuk penerangan, pemanas dan pendingin. Hal ini menyerukan kita untuk memulihkan bumi dengan mengubah aktivitas manusia melalui tanggung jawab sosial dan membentuk kembali teknologi.

Film diakhiri dengan pesan harapan dan seruan untuk bertindak: Belum terlambat untuk menyelamatkan planet kita, namun waktu hampir habis dan kita harus bertindak sekarang. Secara keseluruhan, The 11th Hour adalah wawasan luar biasa mengenai politik, teknologi, konsekuensi perilaku manusia, keinginan dan metode untuk memperbaiki kekacauan lingkungan yang diciptakan manusia. 

Edisi full movie ada disini, semoga belum dihapus 


Planet of the Humans (2019)


Film yang mengeksplorasi gerakan lingkungan dan bagaimana gerakan tersebut gagal mengatasi permasalahan lingkungan seperti perubahan iklim. Salah satu klaimnya adalah bahwa sumber energi bersih (seperti angin dan matahari), tidak menghasilkan energi yang cukup untuk menopang kehidupan kita tanpa bantuan bahan bakar fosil. Klaim lain adalah bahwa beberapa pemimpin dan organisasi gerakan lingkungan mendukung energi biomassa, yang tidak berkelanjutan, terbarukan, atau netral karbon.
Tujuan film ini adalah untuk mendorong diskusi tentang dampak kemanusiaan terhadap lingkungan selain perubahan iklim. Masalah-masalah ini termasuk kelebihan populasi, kepunahan spesies secara massal yang disebabkan oleh manusia, dan apakah energi hijau dapat mengatasi masalah-masalah ini atau tidak.


Bagian ini adalah film tentang konspirasi seputar perubahan iklim

How Big Oil Conquered the World - Corbett Report Documentary


Sejarah oiligarki: Rockefeler, Pensilvania 1846. Tujuan utama: mengendalikan dunia [minyak, keuangan, kesehatan, pangan, kelahiran, perubahan iklim]

Big Oil v the World 1 - Denial

Exxon membiayai banyak riset: nuklir, solar, lithium... termasuk lingkungan hidup. Mengetahui efek CO2 terhadap pemanasan global, namun mulai 1990an berbalik menyangkal bahwa CO2 bukan penyebab pemanasan global


Big Oil v the World 2 - Doubt


Usaha big oil menanamkan keraguan publik bahwa global warming disebabkan oleh emisi karbon, termasuk mendekati penguasa [oiligarki]

Big Oil v the World 3 - Delay


Perang dingin industri batu-bara vs gas alam. ngeyelnya industri gas alam atas pencemaran lingkungan yg di akibatkannya

Global Warming_ An Inconvenient History
 


Sejarah ilmu iklim sejak penemuan co2 (1757) hingga film inconvenient truth (2006): iklim dan bagaimana perubahannya

Global Warming_ The Decade We Lost Earth
 

intrik2 dalam mengaburkan isyu emisi karbon

Global Warming_ The Century We Saved Earth
 


Berandai2 tentang peribahan politik karna perubahan iklim


Smoke and Fumes
 


Brannon report (1957, Exxon), Robinson report (1968, Stanford Research Institute didanai industri minyak) bahwa perusaahn minya tahu bahwa pembakaran minyak bumi berpengaruh pada iklim global
Big oil tetap menyangkal sebagai terdakwa baik melalui oiligarki maupun melakukan pnelitian "sendiri" (mendanai peneliti)

 

The Cost Of Climate Change Wrecking Your City


Ringkasnya: cara oiligarki, membiayai penelitian climate change denier


The Great Global Warming Swindle (2007)


Film 2007, menyajikan hasil penelitian oleh peneliti yang nampak mandiri. Faktanya, para peneliti ini ternyata dibiayai oleh salah satu big oil, dan hasil penelitian mereka sama seperti yang pernah diungkapkan oleh (mantan) CEO Exxon Lee Raymond pada tahun 1996 bahwa penyebab dari pemanasan global adalah matahari.

Kebenaran film ini dibahas di film lain yakni Climate Change -- Gore vs. Durkin juga file Does CO2 lead or lag global temperature? (keduanya oleh potholer)

 

Doomsday Called Off (2004)


Seperti film The Great Global Warming Swindle, Doomsday Called Off juga tidak mengakui bahwa pemanasan global itu disebabkan ulah manusia. Efek rumah kaca lebih disebabkan oleh uap air di stratosfer daripada CO2 yang jumlahnya kurang dari 1% dari kandungan gas di atmosfer

 

This Will Be My Most Disliked Video On YouTube _ Climate Change
 


cara mendapat data iklim dunia jutaan tahun yang lalu. tentu dilanjutkan dengan penyangkalan emisi karbon terhadap iklim bumi

 


List berikut ini berisi film-film yang dibuat oleh youtuber pothole, nampaknya seorang yang mendukung emisi karbon sebagai penyebab pemanasan global. Mengkalim "hanya" menggunakan jurnal-2 yang peer-review dalam analisanya, dan hasilnya memang cukup menarik



Wednesday, September 27, 2023

Boiler / Ketel uap Induksi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap

[ patent dianggap ditarik kembali ]

Pendahuluan

Listrik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Pembangkit Listrik Tenaga Uap di dunia masih di dominasi penggunaan bahan bakar fosil, dalam hal ini batu-bara atau gas alam, disamping nukir.

Hingga kini, para ahli sepakat bahwa bahan bakar fosil berpotensi mengubah iklim dunia dengan emisi karbon yang dihasilkannya, yang berakibat pemanasan global. Dunia mulai beralih kepada sumber energi ramah lingkungan dan terbarukan, yang didominasi oleh panel surya (tenaga matahari) dan turbin angin, namun masih perlu waktu cukup lama untuk dapat meninggalkan bahan bakar fosil sepenuhnya. Banyak usaha telah dilakukan untuk mengurangi emisi karbon ini.

Melalui makalah ini, penulis ingin mengajukan proyek modifikasi boiler pembangkit listrik yang selama ini menggunakan bahan bakar fosil, untuk diubah menjadi boiler induksi yang menggunakan listrik untuk memanaskan boiler. Dengan cara ini, akan didapat boiler yang bebas polusi udara.

Adapun keunggulan dan kekurangannya adalah:

  1. Keunggulan
    Tidak memerlukan bahan bakar sehingga bebas polusi. Ini karena pemanas induksi akan memanaskan obyek yang dipanaskan secara fisika, tanpa proses kimia (pembakaran, oksidasi).
  2. Kekurangan
    Dianggap sebagai free energy yang masih ditolak banyak pihak karena:
    • Melanggar hukum kekekalan energi (HKE)
    • Mengganggu bisnis lain (pemasok bahan bakar)

Untuk mengatasi kekurangan tersebut, penulis mengajukan beberapa pemikiran lain untuk mengatasinya sebagai berikut

  1. Pelanggaran akan HKE, sebenarnya tidak berdampak pada sanksi apapun. Menurut penuis, HKE memiiki kelemahan karena karena menilik sejarah lahirnya HKE adalah dari pengamatan mesin uap oleh Sadi Carnot pada tahun 1824. Mesin uap menggunakan bahan bakar batu bara, yang tidak mungkin efisiensinya mencapai 100% karena pasti kehilangan energi (hukum 2 thermodinamika) oleh gesekan dan panas yang terbuang. Boiler induksi menggunakan panas dari induksi listrik, yang belum diamati oleh Carnot pada masa itu.
  2. Mengganggu bisnis pemasok bahan bakar, dapat dikompensasi dengan "mengutip" hasil penjualan listrik, misal 1 sen $ per KWH untuk di berikan kepada pemasok bahan bakar selama ini (selama kurun waktu tertentu, hingga tercapai kesetimbangan ekonomi baru). Dengan cara ini maka free energy otomatis gugur.
[edit/tambahan 15 Nop 2023]


Boiler induksi sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misal untuk mendidihkan air untuk diminum, atau menghangatkan air untuk kebutuhan kamar mandi.

Hingga kini, pemanfaatan boiler induksi untuk pengganti ketel uap pada pembangkit listrik belum pernah dilakukan. Melalui proposal ini, akan diajukan projek untuk memodifikasi pemanas air induksi untuk meng-uap-kan air hingga menjadi uap superpanas (superheated vapor) untuk memutar turbin PLTU.

Suhu superheated vapor berkisar 540⁰C, pada tekanan 10 hingga 50 bar.


Perpindahan Kalor Konveksi Paksa pada Pipa

Untuk aliran dalam pipa, besarnya perpindahan kalor dapat dinyatakan dengan beda suhu limbak (bulk temperature)

Dari hukum pertama termodinamika, dapat diturunkan persamaan berikut untuk menghitung kesetaraan energi

q = m.Cp(Tb2 - Tb1) q= pertukaran energi panas secara konveksi dari dinding ke udara
m= laju aliran fluida (kg/s)
Cp = Panas jenis (kj/kg.⁰C)
Tb = Suhu dikedua ujung pipa (⁰C)

Nilai m (laju aliran fluida) adalah

m = ρ.Um.Aρ= Kerapatan (kg/m3)
Um= Kec. Rata-rata (m/s)
A= luas permukaan pipa (m2)

Rumusan konveksi paksa erat hubungannya dengan bilangan Reynolds (Re), Prandtl (Pr), dan Nusselt (Nu). Bilangan Reynolds dapat menggambarkan apakah aliran tersebut laminar atau turbulen, sedangkan bilangan Prandtl menunjukkan karakteristik termal fluida, dan bilangan Nusselt menggambarkan karakteristik proses perpindahan panas. Ketiga bilangan ini membentuk persamaan Nud = C.Redm.Prn dimana C, m, dan n adalah konstanta yang harus ditentukan dari percobaan.


Bilangan Reynold
Untuk mengetahui apakah alirannya laminar atau turbulen:

μ = Kekentalan (kg/m.s)
Re ≤ 2300= Aliran laminar
Re ≥ 2300= Aliran turbulen

Bilangan Prandtl
Bilangan Prandtl digunakan sebagai perbandingan viskositas kinematik fluida terhadap difusivitas termal fluida. Viskositas kinematik memberikan informasi tentang laju difusi momentum dalam fluida dan difusitas termal memberikan informasi tentang difusi kalor dalam fluida.

v = viskositas kinematis
μ= viskositas dinamis
Cp = kalor jenis pada tekanan kostan
k = koefisien konduktivitas termal

Bilangan Nusselt
Merupakan bilangan yang digunakan untuk menentukan distribusi suhu permukaan atau plat. Bilangan Nusselt untuk aliran konveksi paksa pada pipa didefinisikan oleh[1]

Dittus-BoelterNu = 0,023.Re0,8PrnRe ≥ 105
0.6 ≤ Pr ≤ 160
Untuk fase uap
n=0.4 : pemanasan
n=0.3 : pendinginan
Lyon (1948)Nu = 7 + 0.025 Pe0.80 ≤ Pr ≤ 0.1
104 ≤ Re ≤ 5.106
Lyon (1951)
Seban-ShimazakiNu = 5 +0.025 Pe0.8102 ≤ Pr.Re ≤ 2.104
StromquistNu=3.6 +0.018 Pe0.888 ≤ Pr.Re ≤ 4.103
Lubarsky-KaufmanNu=0.625 Pr.Pe0.42.1x102 ≤ Re ≤ 2,54x105
Pr=0,0053
Hartnett-Irvine

Schleicher-TribusNu = 6,3 + 0,016Re < 0,91Pr1,21(uniform wall heat flux)
0 ≤ Pr ≤ 0.1
104 ≤ Re ≤ 5.106
Azer-ChaoNu = 5 + 0,05Pr0,25Pr0,77
AndreevskiiNuf = 0,65Pef0,5
SkupinskiNu = 4,82 + 0,0185Pe0,82758<Pe<1.31.104
Notter-SleicherNu = 5 + 0,0016 Re < aPrb
       a=0,88 - 0,24 / (4+Pr)
       b=0,33+0,5e-0,6Pr
104<Re<106
0.1<Pr<104
SleiherNu = 6,3 + 0,00167Pe0,85Pr0,08uniform wall heat flux
2.6x104<Re<3.02.105
0.004<Pr<0.1
Churchill-Bernstein
creeping flow regime
Pe<0.2
Chen-ChiouNu = 5,6 + 0,0165Re0,85Pr0,86uniform heat flux
LeeNu = 3,01Re0,08335≤Pe≤1000
>0.001≤Pr≤0.02

Koefisien Perpindahan Kalor
Watt/m2.⁰C
Pemanas / Heater
Watt
Suhu Limbak / Suhu Film
⁰C

Proses terbentuknya uap

Ada 3 tahap pembentukan uap superpanas (kering) dari air: suhu awal hingga titik didih, uap jenuh, dan uap kering (superpanas)

Q1 = ma . Cp. Δt1ma = massa air (kg/satuan waktu)
Cp = panas spesifik air (kkal/kg)
∆ t1 = (100⁰C - t1)
Q2 = mu . Qlmu = massa uap (kg)
Ql = panas laten (penguapan) (kkal/kg⁰C)
Q3 = mu . Cps . Δt2Cps = panas spesifik uap (kkal/kg⁰C)
∆ t2 = (t1 - 100⁰C)

Dengan menggunakan rumus-rumus konveksi paksa pada pipa diatas, untuk memanaskan air sebanyak 1000 Kg/jam pada tekanan 1 bar dari 20⁰C, hingga 540⁰C pada 15 bar diperlukan pipa (besi) diameter 1,2 cm bersuhu 900⁰C sepanjang (menggunakan boiler pipa air)

1. Pembentukan uap (1 bar) di 99,606C

@ T. masuk               20.00 ºC

Density [p]             998.200000 Kg/m³

Kec.Rata2 [Um]            3.543154 m/s

 

@ Temp. Bulk [Tb]        60.00 ºC

Density [p]             983.100000 Kg/m³

SpecHeat [Cp]             4.179000 j/KgK

Perpindahan kalor [q]    92.409298 W

µb                    4.70000E-004 Kg/m.s

 

@ Temp. Rata            530.00 ºC

Density [p]               0.269960 Kg/m³

Konduktf.thermal [k]  7.03000E-005 W/mºC

Viskositas dyn [µ]    3.00000E-005 N.s/m²

µw                    4.78000E-005 Kg/m.s

 

Reynold                 318.836635 

Prandtl                   0.919502 

Faktor gesekan            0.117758 

 

Turbulen, calculate Nusselt number (144)

DittusBoelter, 0.6<Pr<120; 2k5<Re<16e4

Nusselt                   2.238739 

Koef.pindah kalor [h]     0.015738 W/m².ºC

Panjang Pipa           2347.800368 m

 

Skupinski, 100<=Re.Pr<=10e4

Nusselt                   6.849929 

Koef.pindah kalor [h]     0.048155 W/m².ºC

Panjang Pipa            767.323729 m

 

SebanShimazaki, Re.Pr>=100; L/D>30;

Nusselt                   7.353080 

Koef.pindah kalor [h]     0.051692 W/m².ºC

Panjang Pipa            714.817794 m

 

Stromquist, 88<=Re<4000

Nusselt                   5.294218 

Koef.pindah kalor [h]     0.037218 W/m².ºC

Panjang Pipa            992.802492 m

 

Lyon49, 0<Pr<=0.1; 10e4<=Re<5e6

Nusselt                   9.353080 

Koef.pindah kalor [h]     0.065752 W/m².ºC

Panjang Pipa            561.965951 m

 

Lyon51, 0<Pr<=0.1; 10e4<=Re<5e6

Nusselt                   9.691240 

Koef.pindah kalor [h]     0.068129 W/m².ºC

Panjang Pipa            542.357106 m

 

SleicherTribus, 10e4<=Re<5e6

Nusselt                   8.759615 

Koef.pindah kalor [h]     0.061580 W/m².ºC

Panjang Pipa            600.039242 m

 

ChenChiou, 10e4<=Re<5e6

Nusselt                   7.813872 

Koef.pindah kalor [h]     0.054932 W/m².ºC

Panjang Pipa            672.664324 m

 

LubarskyKaufman, Pr=0.0053; 2.1e3<Re<2.54e5

Nusselt                   6.063570 

Koef.pindah kalor [h]     0.042627 W/m².ºC

Panjang Pipa            866.834668 m

 

Ibragimov, 10e4<=Re<5e6

Nusselt                   5.909232 

Koef.pindah kalor [h]     0.041542 W/m².ºC

Panjang Pipa            889.474710 m

 

Kirillov, 10e4<=Re<5e6

Nusselt                   6.194218 

Koef.pindah kalor [h]     0.043545 W/m².ºC

Panjang Pipa            848.551474 m

 

NotterSleicher, 104<Re<106; 0.1<Pr<104

Nusselt                  14.368520 

Koef.pindah kalor [h]     0.101011 W/m².ºC

Panjang Pipa            365.807514 m

 

AzerChao, 104<Re<106; 0.1<Pr<104

Nusselt                  11.145775 

Koef.pindah kalor [h]     0.078355 W/m².ºC

Panjang Pipa            471.578944 m

 

2. Uap jenuh (15 bar)

@ T. masuk               99.61 ºC

Density [p]               0.590340 Kg/m³

Kec.Rata2 [Um]         5991.083974 m/s

 

@ Temp. Bulk [Tb]       149.00 ºC

Density [p]               0.517243 Kg/m³

SpecHeat [Cp]             1.981873 j/KgK

Perpindahan kalor [q]    59.065115 W

µb                    1.36576E-005 Kg/m.s

 

@ Temp. Rata            574.00 ºC

Density [p]               0.255902 Kg/m³

Konduktf.thermal [k]  7.58452E-005 W/mºC

Viskositas dyn [µ]    3.17600E-005 N.s/m²

µw                    4.78000E-005 Kg/m.s

 

Reynold               482724.129279 

Prandtl                   0.914887 

Faktor gesekan            0.013215 

 

Turbulen, calculate Nusselt number (139)

DittusBoelter, 0.6<Pr<120; 2k5<Re<16e4

Nusselt                 782.049171 

Koef.pindah kalor [h]     5.931471 W/m².ºC

Panjang Pipa              3.211974 m

 

Skupinski, 100<=Re.Pr<=10e4

Nusselt                 867.087002 

Koef.pindah kalor [h]     6.576443 W/m².ºC

Panjang Pipa              2.896966 m

 

SebanShimazaki, Re.Pr>=100; L/D>30;

Nusselt                 825.338794 

Koef.pindah kalor [h]     6.259803 W/m².ºC

Panjang Pipa              3.043503 m

 

Stromquist, 88<=Re<4000

Nusselt                 594.243932 

Koef.pindah kalor [h]     4.507058 W/m².ºC

Panjang Pipa              4.227088 m

 

Lyon49, 0<Pr<=0.1; 10e4<=Re<5e6

Nusselt                 827.338794 

Koef.pindah kalor [h]     6.274972 W/m².ºC

Panjang Pipa              3.036146 m

 

Lyon51, 0<Pr<=0.1; 10e4<=Re<5e6

Nusselt                 952.812784 

Koef.pindah kalor [h]     7.226632 W/m².ºC

Panjang Pipa              2.636322 m

 

SleicherTribus, 10e4<=Re<5e6

Nusselt                1545.462380 

Koef.pindah kalor [h]    11.721598 W/m².ºC

Panjang Pipa              1.625353 m

 

ChenChiou, 10e4<=Re<5e6

Nusselt                1123.085190 

Koef.pindah kalor [h]     8.518068 W/m².ºC

Panjang Pipa              2.236626 m

 

LubarskyKaufman, Pr=0.0053; 2.1e3<Re<2.54e5

Nusselt                 113.215695 

Koef.pindah kalor [h]     0.858687 W/m².ºC

Panjang Pipa             22.187042 m

 

Ibragimov, 10e4<=Re<5e6

Nusselt                 497.772884 

Koef.pindah kalor [h]     3.775371 W/m².ºC

Panjang Pipa              5.046320 m

 

Kirillov, 10e4<=Re<5e6

Nusselt                 595.143932 

Koef.pindah kalor [h]     4.513884 W/m².ºC

Panjang Pipa              4.220696 m

 

NotterSleicher, 104<Re<106; 0.1<Pr<104

Nusselt                 270.837356 

Koef.pindah kalor [h]     2.054173 W/m².ºC

Panjang Pipa              9.274649 m

 

AzerChao, 104<Re<106; 0.1<Pr<104

Nusselt                1170.483226 

Koef.pindah kalor [h]     8.877559 W/m².ºC

Panjang Pipa              2.146055 m

 

3. Uap kering / superpanas (15 bar) di 540⁰C

@ T. masuk              198.29 ºC

Density [p]               7.592400 Kg/m³

Kec.Rata2 [Um]          465.831162 m/s

 

@ Temp. Bulk [Tb]       369.00 ºC

Density [p]               7.592400 Kg/m³

SpecHeat [Cp]             2.204305 j/KgK

Perpindahan kalor [q]   209.231364 W

µb                    1.36576E-005 Kg/m.s

 

@ Temp. Rata            712.00 ºC

Density [p]               3.312733 Kg/m³

Konduktf.thermal [k]  9.49020E-005 W/mºC

Viskositas dyn [µ]    3.72800E-005 N.s/m²

µw                    5.00000E-005 Kg/m.s

 

Reynold               413941.621743 

Prandtl                   0.904482 

Faktor gesekan            0.013592 

 

Turbulen, calculate Nusselt number (139)

DittusBoelter, 0.6<Pr<120; 2k5<Re<16e4

Nusselt                 688.397127 

Koef.pindah kalor [h]     6.533026 W/m².ºC

Panjang Pipa              2.983354 m

 

Skupinski, 100<=Re.Pr<=10e4

Nusselt                 757.002159 

Koef.pindah kalor [h]     7.184101 W/m².ºC

Panjang Pipa              2.712981 m

 

SebanShimazaki, Re.Pr>=100; L/D>30;

Nusselt                 723.805112 

Koef.pindah kalor [h]     6.869055 W/m².ºC

Panjang Pipa              2.837411 m

 

Stromquist, 88<=Re<4000

Nusselt                 521.139681 

Koef.pindah kalor [h]     4.945719 W/m².ºC

Panjang Pipa              3.940849 m

 

Lyon49, 0<Pr<=0.1; 10e4<=Re<5e6

Nusselt                 725.805112 

Koef.pindah kalor [h]     6.888035 W/m².ºC

Panjang Pipa              2.829592 m

 

Lyon51, 0<Pr<=0.1; 10e4<=Re<5e6

Nusselt                 851.056298 

Koef.pindah kalor [h]     8.076694 W/m².ºC

Panjang Pipa              2.413157 m

 

SleicherTribus, 10e4<=Re<5e6

Nusselt                1336.039966 

Koef.pindah kalor [h]    12.679286 W/m².ºC

Panjang Pipa              1.537179 m

 

ChenChiou, 10e4<=Re<5e6

Nusselt                 986.096787 

Koef.pindah kalor [h]     9.358255 W/m².ºC

Panjang Pipa              2.082689 m

 

LubarskyKaufman, Pr=0.0053; 2.1e3<Re<2.54e5

Nusselt                 105.977969 

Koef.pindah kalor [h]     1.005752 W/m².ºC

Panjang Pipa             19.378863 m

 

Ibragimov, 10e4<=Re<5e6

Nusselt                 440.693624 

Koef.pindah kalor [h]     4.182270 W/m².ºC

Panjang Pipa              4.660228 m

 

Kirillov, 10e4<=Re<5e6

Nusselt                 522.039681 

Koef.pindah kalor [h]     4.954261 W/m².ºC

Panjang Pipa              3.934054 m

 

NotterSleicher, 104<Re<106; 0.1<Pr<104

Nusselt                 251.616660 

Koef.pindah kalor [h]     2.387892 W/m².ºC

Panjang Pipa              8.162149 m

 

AzerChao, 104<Re<106; 0.1<Pr<104

Nusselt                1037.654417 

Koef.pindah kalor [h]     9.847547 W/m².ºC

Panjang Pipa              1.979207 m

 

Dan dari semua perhitungan menggunakan beberapa angka Nusselt diatas, jika dijumlahkan maka panjang pipa akhir menjadi

0

DittusBoelter

2353.94 m

1

Skupinski

772.88 m

2

SebanShimazaki

720.65 m

3

Stromquist

1000.90 m

5

Lyon49

567.78 m

6

Lyon51

547.37 m

7

SleicherTribus

603.17 m

8

ChenChio

676.94 m

9

LubarskyKaufman

908.53 m

10

Ibragimov

899.11 m

11

Kirillov

856.64 m

12

NotterSleicher

383.27 m

13

AzerChao

475.67 m

Jadi, secara teoritis, untuk mendapatkan suhu udara 540⁰C dengan tekanan 15 bar dari air 20⁰C 1 bar sebanyak 1000 kg/jam, diperlukan pipa besi pemanas berdiameter 1,2 cm dengan suhu 900⁰C sepanjang 383,27 m (NotterSleicher) hingga 2353,94 m (DittusBoelter). Nilai panjang pipa sesungguhnya dapat diperoleh melalui percobaan. Jika digunakan lebih dari 1 batang pipa, maka panjang pipa diatas di bagi dengan jumlah pipa pemanas induksi yang digunakan.

Dalam proyek ini, pipa besi akan dipanaskan menggunakan pemanas induksi, setelah melihat beberapa video di Youtube bahwa pemanas induksi 1000 Watt mampu memanaskan besi hingga pijar dan diharapkan dapat digunakan sebagai boiler induksi untuk PLTU. Untuk memanaskan pipa sepanjang 383 meter, digunakan beberapa pemanas induksi yang dipasang secara seri (berdampingan) sepanjang pipa.

Pemanas induksi

Pemanas Induksi (Induction Heating) adalah sistem pemanas dengan menggunakan induksi medan magnet yang dihasilkan dari frekuensi tinggi. Panas muncul karena pada objek timbul arus Eddy atau arus pusat yang arahnya melingkar melingkupi medan magnet yang menembus objek[2].


Gambar 1. Ilustrasi Jalur Medan magnet


Cara Kerja Pemanas Induksi

Tegangan bolak-balik dengan frekuensi tinggi dibangkitkan oleh modul daya, dikirimkan ke kumparan untuk menimbulkan fluks. Besar kecilnya fluks yang di bangkitkan bergantung pada luas bidang kumparan induksi yang digunakan. Hal ini dikarenakan pemanas induksi memanfaatkan rugi-rugi yang terjadi pada kumparan penginduksi. Panas yang dihasilkan pada material sangat bergantung kepada besarnya arus eddy yang diinduksikan oleh lilitan induktor.

Menurut Lozinski[3], hal yang dapat menetukan banyaknya arus Eddy pada logam adalah :

  1. Besar medan magnet yang menginduksi Logam
  2. Bahan logam yang digunakan untuk menghasilkan panas. Semakin kecil hambatan jenis logam, semakin baik untuk dijadikan obyek panas logam
  3. Luas permukaan logam, makin luas permukaan logam maka makin banyak arus Eddy pada permukaan logam tersebut
  4. Frekuensi, semakin tinggi frekuensi maka semakin banyak medan magnet yang dihasilkan

Karakteristik pemanas induksi

  1. Mampu memanaskjan obyek dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini dikarenakan kerapatan energinya tinggi
  2. Dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi
  3. Pemanasan dapat dilakukan pada lokasi tertentu
  4. Sistem dapat dibuat bekerja secara otomatis
  5. Secara umum, memiliki efisiensi energi yang tinggi, akan tetapi hal ini bergantung pada karakteristik material yang dipanaskan
  6. Rugi-rugi pemanasan dapat ditekan seminimal mungkin

Keuntungan pemakaian pemanas induksi

  1. Panas dihasilkan secara langsung didalam dinding barrel
  2. Panas dapat diterapkan seragam di seluruh barrel
  3. Operasi elemen dingin, sehingga tidak memiliki batas waktu
  4. Waktu start up cepat
  5. Hemat energi

Rangkaian inverter (oscilator) berikut ini[4] akan menghasilkan frekwensi ± 100 kHz dengan daya maksimum yang dibutuhkan 1000 watt. Panas induksi yang dihasilkan dapat membuat besi menjadi pijar. Untuk mengatur suhu yang dihasilkan, tegangan input dapat diatur dari 10 volt hingga 48 volt (DC 20 Ampere)

1
 D1, D2Diode MUR420
2 DZ1, DZ2Zener Diode 12V - 1W
3
 C1-C6Capacitors MKP polypropylene 0,33 mF 630 V
4 L1, L26 coils of 0.8 mm thick copper, diameter 6 mm (1,26 mH)
5 M1, M2MOSFETs IRFP260N (Infineon)
6 R14,7 kΩ
7 R2, R5470 Ω
8 R3, R410 kΩ

Tata laksana percobaan

  1. Membuat pemanas induksi untuk memanaskan pipa diameter 1,2 cm sepanjang 34,12 meter
  2. Untuk simulasi pemanas induksi, gunakan jet-pump untuk memompa air dengan tekanan 15 bar, inputkan ke pipa pemanas induksi
  3. Ukur suhu udara keluar di ujung keluaran pipa pemanas induksi
    • Jika diperoleh suhu 540⁰C maka percobaan selanjutnya dapat dilakukan pada turbin pembangkit listrik
    • Jika diperoleh suhu kurang dari 540⁰C maka ulangi percobaan dengan pipa yang lebih panjang hingga didapat suhu keluaran 540⁰C dan lanjutkan pada turbin pembangkit listrik
  4. Pasang pipa pemanas induksi pada turbin menggantikan boiler. Sesuaikan junction jika perlu
  5. Sesuaikan sensor putaran turbin dengan inverter / oscilator pemanas induksi
  6. Lakukan pengujian pada turbin pembangkit listrik pemanas induksi



Penutup

Ide pada makalah ini menyerempet konsep free energy yang kontroversial. Karenanya, semua usaha untuk merealisasikan ide ini dan/atau menggunakan pada pembangkit listrik sesungguhnya, diharapkan menyampaikan ke dwi.sutadi_at_gmail.com


  1. S. Jayaraj, E. Bubelis, S. Perez-Martin, S. Passerini, C. Gerardi, et al.. IAEA NAPRO Coordinated Research Project : Heat Transfer and Pressure Drop Correlations for Sodium Cooled Systems. ICAPP 2016 - 2016 International Congress on Advances in Nuclear Power Plants, Apr 2016, San Francisco, United States. cea-02442356v2
  2. http://blog4alio.blogspot.com/
  3. Mikhael Grigor’evich Lozinsk’i, Industrial Application of Induction Heater, Oxford, New York, Pergamon Press, 1969
  4. https://www.open-electronics.org/